Skip to main content

Sarah Ayu: Pemancing Cilik Yang Sangat Luar Biasa

Weekend kemarin saya tidak pergi mancing. Secara tidak ada tugas liputan dari kantor, saya juga lagi bokek. Jadilah saya bertapa di kamar saja. Menabung tidur agar malamnya siap melototin jagoan bola beraksi di layar kaca. Hehehe...

Banyak update mancing dari berbagai daerah masuk ke kamar saya yang sempit dan pengap itu. Pertama yang menggegerkan saya adalah berita dari Halmahera Utara. Rudi Hadikesuma sms ke saya bahwa dirinya dan rombongan pemancing Surabaya, Bali dan Trans 7 berhasil menaikkan 19 ekor black bass dengan berat terkecil 5 kg. Sebagian besar di release kembali tentunya. Saya tentu saja salut sekaligus iri. Sebab saat dua bulan lalu ke spot black bass tersebut (bersama Pak Rudi juga) strike dari black bass tidak seberapa banyak. Kami malah disambut GT, barakuda dan talang-talang di sungai itu. Yang bikin saya lebih iri pada trip ini adalah di rombongan ini ada pemancing cilik (9 tahun) bernama Sarah (puteri Pak Wahyu, kakak Pak Rudi) yang sangat mahir memancing baik di freshwater ataupun di saltwater. Buktinya saat di Halmahera Timur sarah ini berhasil mendapatkan GT 23 kg dengan teknik popping. LUAR BIASA!!! Gak dapat liputan eksklusif deh gw. Hiks. Harusnya sih bisa dapat tapi gara-gara tidak mendapatkan ijin dari kantor untuk berpetualang lagi di Halmahera jadinya berita yang sangat eksklusif ini lewat begitu saja. Sayang sekali memang...

Berita mancing kedua yang masuk ke kamar saya adalah dari Mr. Hock J Lim, pemancing Singapura yang sudah lama menetap di Jakarta. Mr. Hock sedang trip di Sungai Handil Kalimantan Timur. Hasilnya dia juga strike banyak black bass ukuran 5 kg-10 kg. Saya cuma bisa mengucapkan selamat dan nyengir kuda membayangkan saya sendiri yang memancing black bass yang konon spesies terkuat di keluarga barra. Joran kasting pasti meliuk-liuk seperti penari balet! Nikmat! Yang tidak saya mengerti dari Mr. Hock adalah meski dirinya trip mancing ke Kalimantan sebagian umpan kasting dia sebenarnya sebagian ada pada saya. Wah terimakasih Mr. Hock, demi mengajari saya kasting separo umpan kastingnya sampai sengaja tidak dibawa ke Kalimantan.










Terakhir adalah khabar dari teman-teman pemancing Bandung yang minggu lalu trip dengan saya ke Majingklak. Mereka ternyata turun lagi ke Majingklak. Selain strike GT mereka mengabarkan kalau mackerel mulai masuk Majingklak dan sekitarnya. Ditandai dengan banyaknya ikan layur yang masuk ke perairan di sana. Konon kalau layur banyak masuk ke sana mackerel pasti akan mengikuti. "Popper gw sampai hancur disambar mackerel!" kata salah satu teman saya. "Masak sih?" kata saya. Sepengetahuan saya kalau tenggiri (mackerel) sudah menyambar popper itu tandanya jumlah ikan tenggiri di bawah sana harusnya seperti kawanan besar yang jumlahnya ribuan ekor sebab jika tidak ribuan ekor tenggiri pasti akan memilih menyambar minnow ataupun livebait yang ada di dalam air dibanding menyambar popper. Mereka menyambar popper itu tandanya tenggiri sangat banyak dan rebutan makanan. Berita dari Majingklak selalu heboh. Ini sebenarnya selain cara berkabar adalah cara "tebar racun" (hahahaha) agar saya tidak kuat berdiam diri lalu "sakau" untuk pergi mancing.

Dan selamat... SAYA JADI INGIN PERGI MANCING!!!!!!

* Foto-foto: Sarah Ayu dengan ikan GT, black bass dan mackerel (tenggiri) yang dipancing di Halmahera Utara (Photos by Engel Tindage)

Comments

salamatahari said…
Hiyaaaa ... keren banget, sih, anak ini ... kecil2 udah nangkep ikan segede gitu ...

Oia, Mike, thank u, saranmu waktu itu bermanfaat, gue udah berhasil ngaplot foto ... =p