Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2008

Selamat Idul Fitri 1429 H

Semua orang di kantor sudah pulang untuk mudik. Kantor semakin sepi. Dan dalam 1-3 hari ke depan Jakarta akan seperti kuburan! Haha.. Dalam sepinya Jakarta ini biarlah saya mengingat-ingat trip-trip mancing terbaik yang pernah saya ikuti. Ini lebih baik daripada saya melamun "ngeres". Selamat Idul Fitri 1429 H untuk semuanya. Mohon maaf lahir dan batin. Sampai jumpa di fishing trip setelah Lebaran ini. Duh ngomong-ngomong ini baru tanggal 26 September tapi Jakarta kog dah sepi banget ya...

My First Fish From The Sea

This is my first fish i ever caught from the sea. The fish (giant trevally) is about 20 lbs or 10 kg. Saya memancingnya di Selat Sunda bersama seorang "lurah" perairan tersebut yakni Yantosu. Foto ini selalu membuat saya tersenyum pahit sebab di hari itulah saya merasakan untuk pertama kalinya "disiksa" oleh ikan! Damn!!! Aih apa yang kutulis ini. Sejujurnya ini adalah bentuk frustasi saya karena tidak bisa menengok kampung halaman... Hiks

Giant Trevally 42 Kg

Rudi Hadikesuma adalah seorang pemancing yang sangat konsisten dengan teknik popping. Kemanapun dia pergi memancing sudah pasti itu berarti popping. Dan kalau sudah pergi mancing dia seperti lupa pada waktu. Foto yang dikirimkan oleh Engelbert Tindage, ipar Rudi Hadikesuma, ini berasal dari trip terbaru Rudi saat menjelajahi perairan Sumba beberapa waktu lalu. Trip mancing yang “menggetarkan” karena berlangsung di saat laut Selatan bergelora akibat kencangnya angin dari Australia (yang tidak reda-reda juga hingga hari ini). Find full report Rudi Hadikesuma at Sumba on Majalah Mancing October 2008 edition.

Shadow Of Predator

Dalam sebuah trip, beberapa detik sebelum ikan mendarat di kapal terciptalah shadow seperti ini di air. Ikan seperti meluncur cepat hendak membalap kapal. Sungguh menyenangkan sebab sebelumnya waktu-waktu mengajar ikan jujur saja tidak selamanya "nikmat". Cahaya matahari saat itu begitu hangat dan langit serta lautan begitu biru. Ini membuat efek bayangan samar ikan di air begitu "menyala". Indonesia Timur memang sangat memukau menurut saya dimana landscape begitu "hangat". Warna-warna tetumbuhan, air, daratan, langit dan semuanya begitu kuat meski tanpa siraman cahaya yang "panas". Dan hari itu naiklah giant trevally up 30 kg pertama kami yang kemudian release kembali ke lautan...

Ikan GT Nasionalis?

Hahahahahaha.... Mengada-ada memang judul ini. Mana mungkin ikan giant trevally (kuwe) yang banyak di perairan saltwater kita memiliki nasionalisme? Tapi ngaco sedikit boleh lah ya. Tetapi jujur saja ini berdasarkan banyak pengalaman di lapangan. Ikan GT seperti kita tahu paling seru dipancing dengan teknik popping. Nah sepengetahuan saya popper warna merah-putih, seperti warna bendera negara kita, adalah popper paling laku untuk popping GT ini. Dari perairan Aceh, Selat Sunda, Ujung Kulon, Cilacap hingga perairan Indonesia Timur popper merah-putih adalah popper yang sangat ampuh. Warna-warna popper yang lain laku juga tetapi popper merah-putih ini seringnya menduduki peringkat teratas di daftar paling banyak di strike. Ikan giant trevally nasionalis gitu? Hehehehehe

Super Duper Gecko

Popper mungil yang merupakan bagian dari keluarga besar popper keluaran ASF Bali. Saya mengambil fotonya di Kartini Pancing, Jakarta beberapa waktu lalu untuk MancingOnline.Com dan Majalah Mancing . Popper-popper mungil ini merupakan hasil "inovasi" terbaru dari ASF Bali. Sebelumnya ASF Bali lebih fokus pada produksi popper ukuran besar untuk memancing ikan-ikan ukuran monster, tetapi tampaknya memasuki akhir 2007an Pak Adhek Amerta melakukan diversifikasi produk dengan memproduksi juga popper-popper kecil (10 cm). Menurutnya nantinya semua jenis popper ASF akan tersedia versi "mungil" nya. Tidak hanya Gecko tetapi juga seri-seri yang lainnya seperti Dragonet, Ocean lady dan lain-lain. dan respon pasar menurut penuturan Pak Adhek suatu saat kepada saya di Jakarta sangat menggembirakan. Popper-popper mungil itu terus "habis" diserap pasar. Jika memang semua seri popper ASF akan hadir versi mungilnya, secara pribadi yang paling saya tunggu adalah versi Ocea

Popper GID Strike Pro

Sebuah dealer peralatan memancing dari Medan memberi saya sebiji umpan ini saat saya bertemu mereka beberapa waktu lalu di Kelapa Gading. Umpan yang sangat saya syukuri karena membuat lure box kasting saya semakin banyak isinya. Haha. Popper mungil Strike Pro ini diproyeksikan untuk kasting malam. Saya tidak tahu bagaimana keefektifan lure ini karena belum pernah saya coba. Yang paling mencuri perhatian saya adalah posisi glow pattern nya yang berada di punggung. Tidak seperti popper glow in the dark yang lain yang kebanyakan posisi glow pattern nya ada di bagian perut umpan.

Amis Tapi Kita Suka

Melihat-lihat koleksi foto di notbuk membuat saya kangen dengan trip-trip mancing yang telah lalu. Berada di lautan lepas. Menghirup udara yang segar. Dibelai angin. dipayungi langit biru ataupun bintang-bintang di waktu malam. Lalu di jeda memancing kita rebahan di kapal sambil memejamkan mata. Begitu bebas dan ringan rasanya hari berlalu. Pikiran begitu nyaman. Memancing, aktivitas aneh yang membuat saya terus jatuh cinta. Kenapa saya bilang aneh karena kita dekat sekali dengan bau amis tetapi sangat menikmatinya. Aneh bukan. Haha!

Media Diskriminatif ke Chelsea

Chelsea selalu "dianiaya" media. Baik media di Inggris sana dan media di sini. Gara-garanya semua karena media Inggris sentimen dengan kehadiran seorang Rusian, siapa lagi kalau bukan Roman Abramovich, jutawan pemilik Chelsea. Ini berbeda sekali dengan klub klub besar Inggris lainnya yang sama-sama memiliki duit segudang seperti MU, Liverpool, Arsenal, dan sekarang ditambah Manchester City yang baru dibeli Al Fahim. Klub-klub itu selalu "dielus-elus" oleh media Inggris, apalagi media di Indonesia. Bikin laku koran dan web mau gak mau semua berita olahraga di Indonesia ya tentang klub klub itu terutama MU. Muak!!! Weekend lalu Chelsea menang 3-1 di kandang City, koran-koran olahraga dan koran olahraga malah menulis "betapa hebatnya Robinho di City". Robinho menurut saya tak lebih pemain olahraga yang oportunis dan rakus uang yang belok jalan ke City karena matanya silau uang, padahal di sebelum transfer window dia teriak-teriak ke media dia hanya akan ke Ch

Home

Saya merindukan tempat ini, pantai karang berjarak sekitar 30an km di Selatan kampung asal saya di daerah Malang Selatan. Hanya 30-45 menit dr rumah saya di desa. Dulu sekali saya sering melewatkan waktu melamun di sini sambil menikmati debur suara ombak yang berkejaran laksana sebuah kisah "kasih tak sampai". Obat yang sangat mujarab untuk mengusir gundah di hati. Tempat yang jauh dari posisi sekarang saya berada, namun begitu dekat di hati. Ah, betapa saya merindukan pulang ke kampung halaman. Menghirup udara segar, bercengkrama dengan sahabat dan keluarga di kampung. Makan makanan kampung yang free polutan dan pestisida. Home, tiada tempat seindah rumah sendiri. * Photo by Candra Sonjaya

Barbless Please

Ini adalah hook yang kami pakai memburu monster GT di perairan Maluku Utara beberapa waktu lalu. All barbless!!! Kami sengaja menggunakan barbless hook dengan beberapa pertimbangan. Tetapi utamanya adalah demi safety. Baik bagi pemancing ataupun bagi sang ikan. Semua orang ataupun pemancing tidak berharap hook yang demikian besar itu menancap di salah satu bagian tubuh kita. Tetapi kalaupun sampai terjadi kecelakaan, hook yang menancap itu sudah barbless jadi tidak ada lagi cerita tragis dari tengah lautan gara-gara pancing yang sebegitu besar tertancap di tubuh kita bukanlah pancing barbless. Berikutnya adalah demi keamanan dan kenyamanan sang ikan. Kami memburu monster GT bukan untuk kami bawa pulang melainkan kami lepas kembali sesuai dengan etika CnR. Dengan pancing barbless ikan pasti dalam keadaan sehat walafiat saat kami lepas karena tidak kehilangan banyak darah dan juga tidak ada organ-organ vital yang rusak terkena "barb" pancing. Jadi demi keamanan dan kenyamanan b

A River Runs Through It

Film klasik yang menjadi koleksi wajib para pemancing fly fishing di seluruh dunia. Saya bukan pemancing fly fishing tetapi saya (meski belum menontonnya secara komplet) tampaknya akan sangat menyukai film ini. Cuplikan dari YouTube ini sudah memberi tahu banyak hal bahwa film arahan Robert Redford yang dibintangi Brad Pitt ini memang luar biasa. But damn! The DVD not available in Indonesia. Hiks...

Tomman Oh Tomman

Uffffffh... Penat juga ya tiap hari berada di dalam "ruangan". Tidak ada udara segar. Mau ke luar ruangan terus kalau di Jakarta juga berabe, bukannya dapat udara segar malah dapat polusi yang sudah demikian "gila" itu. Pengennya tuh pergi ke luar. Misalnya ke laut, sungai atau danau. Mau mancing atau tidak setelah dari tempat-tempat tersebut pasti akan banyak yang bisa diceritakan. Yang pasti pikiran dan badan bisa fresh karena akan "disirami" dengan hal-hal yang serba bebas polutan. Apalagi kalau di tempat-tempat tersebut banyak ikannya untuk dipancing. Lengkap sudah. Mancing yuk!

Big GT From Sumba

Pemancing yang ada di kover ini adalah Rudi Hadikesuma, pemancing yang begitu kondang. Wara wiri di Trans 7 beberapa kali dan tiada henti memancing. Memancing adalah pekerjaannya, bekerja adalah hobby nya. Begitu katanya suatu saat di Maluku Utara kepada saya. Haha... Andai saya juga punya pohon uang mau juga seperti dia, memancing tiada henti, hehehehehe. Setelah sekian lama bersahabat dengannya baru kali ini wajahnya ditampilkan di Majalah Mancing. Ini adalah trip ke tanah Sumba beberapa waktu lalu saat ombak dan angin besar merajalela di perairan Selatan (Samudera Hindia). Laporan lengkap trip mancing "edan" tersebut akan kami tampilkan di edisi Oktober 2007. Saya kasih bocoran sedikit deh, ikan terbesar adalah, mmmmmm... up 40 kg yang pasti!!!

Pacu on Heddon Super Spook

Weekend kemarin saya tidak pergi mancing. Seorang sobat dekat menikah di Bandung. Jadilah sejak Sabtu hingga Senin pagi tadi saya berada di Bandung, kota kembang yang mulai panas dan sesak itu. Tetapi tidak begitu bikin "sakit" meski tidak pergi mancing sebab hari Kamis lalu saya puas casting di sebuah danau buatan di kompleks pemukiman di Jakarta. Hasilnya salah satunya yang ada di foto ini. Pacu ukuran setidaknya 3 kg yang nyangkut di pencil merk Heddon Super Spook. Hanya perlu dua cast untuk mendapatkan sambaran dari si rakus ini. Fightnya tentu sangat uenak sebab piranti yang saya pakai hanya kelas ringan. Nendang deh pokoknya!!! Hehehehe Biasanya pacu paling gampang dipancing dengan minnow, tetapi diperlukan kedalaman yang cukup agar minnow menjadi efektif dan geraknya menjadi optimal. Nah kasus kemarin itu kebetulan danau buatan itu sedang dangkal sehingga jika kita memaksakan memakai minnow malahan akan sering menabrak dasar danau yang berlumpur itu dan jadinya malah t

Nomor 0720

Sedikit terlambat tiba di kantor karena harus ke dokter dulu. Pikiran sudah sedikit "gerah" karena berbagai hal terutama masalah sakit yang sangat merisaukan ini. Muka pokoknya sudah "kusut" banget. Padahal ini hari Senin, suatu hari dimana saya selalu berharap bisa menyambutnya dengan semangat, segar, dan senyum. Tetapi inilah kenyataannya. Meski i don't hate Monday tetapi tampaknya ada banyak hal lain yang membuat hari ini kacau balau. Sampai di front office seperti biasa absen. Saya semakin "kusut" sebab mesin absen ini sepertinya sentimen dengan saya, tiap saya pencet perasaan mesin absen itu sering banget macet. Atau saya mencetnya terlalu bersemangat??? Usai absen office boy memberi saya sebuah amplop putih kecil berisi kartu keanggotaan Federasi Olahraga Memancing Seluruh Indonesia (FORMASI). Saya sejujurnya tidak merasa pernah daftar. Bukan apa-apa, saya ini merasa bukan pemancing dan juga bukan bos, stereotype yang melekat dengan FORMASI diman

Popper ASF Christmas Edition

Popper dari ASF Bali yang merupakan edisi terbatas yang dirilis dan dilempar ke pasaran pada tahun 2005. Kini sudah tidak diproduksi lagi. Kebetulan di Indonesia Sportfishing Expo (IFE)2008 lalu saya bertatap muka langsung dengan sang maestro yakni Adhek Amerta dan sempat berbicara banyak dengan beliau mengenai popper edisi terbatas ini. Bagi yang belum kenal, Adhek Amerta adalah pemancing popping dan jigging kesohor yang namanya sudah mendunia. Dan beliau lah yang memproduksi popper ini. Popper edisi Christmas 2005 ini sebenarnya bagian saja dari puluhan jenis dan nama popper buatan beliau. Kebetulan beberapa "batang" popper yang masih tersisa ini adalah jenis chugger yang merupakan model Gecko. Ingin rasanya memiliki salah satu dari tiga popper edisi Natal yang masih tersisa ini. Mungkin menjelang Natal nanti saya coba buru ke toko lagi. Meski harganya tidak dapat dikatakan murah sama sekali. Kemarin di expo saya tidak mungkin belanja banyak-banyak. Jadi sementara ini cukup

Kover Majalah Mancing Edisi September 2008: Sailfish Kuala Rompin

Liputan utama di edisi September ini adalah tentang perjalanan Tim FORMASI mengikuti The Royal Pahang Billfish International Challenge 2008 di Kuala Rompin, Malaysia pertengahan Agustus lalu. Hasil yang dicapai oleh tim pada turnamen tahun 2008 ini lebih baik dibandingkan dengan tim yang turun tahun lalu. Diantara anggota tim yang turun tahun 2008 ini adalah Bapak Agustinus Sutandar, my big boss @ Majalah Mancing. Selamat ya bosss.... Kapan-kapan ajak Mike ke Rompin dong...

Majalah Mancing Edisi Agustus: Laris Manis dan Menginspirasi

Ini mungkin edisi paling laris manis bak kacang goreng dari Majalah Mancing. Cover majalah edisi Agustus ini adalah pemancing cilik bernama Sarah Ayu, putri Wahyu Tamaela, seorang pemancing kondang Indonesia. Majalah Mancing sengaja memajang foto pemancing cilik ini di kover depan agar mampu menginspirasi pemancing-pemancing lain di negeri ini agar setidaknya mengikuti apa yang dilakukan oleh Wahyu Tamaela yakni menularkan kegemarannya memancing ke seluruh anggota keluarganya. Jadi tidak asyik sendiri memancing melainkan malah mengajak seluruh keluarga ikut menikmati hobby yang mengasyikkan ini. Tetapi memang sih tergantung pemancingnya sendiri. Mereka menekuni hobby ini dalam rangka mengisi waktu luang atau sebagai sarana kabur dari keluarga? Kalau tipe pemancing tersebut adalah menikmati hobby mancing agar bisa kabur dari rumah ya sulit untuk disuruh mengikuti jejak positif dari Wahyu Tamaela ini. Hehehehe... * Foto: Kover Majalah Mancing edisi Agustus. (Desain kover oleh Fram Shaw).