Skip to main content

Doa Pajak

Manuver petugas-petugas pajak ke kantor-kantor di daerah Senen menghinggapi gedung perkantoran saya juga. Well, oke Pak, saya daftar bikin NPWP deh meski gaji saya sak uprit, kecil. Tentu dengan teriring doa dari saya. Semoga pajak penghasilan yang dibayarkan oleh para pekerja biasa-biasa saja seperti saya ini tidak digerogoti "tikus" dan digunakan untuk kemaslahatan semua orang dan syukur-syukur saya juga bisa merasakan manfaat kegunaan pajak penghasilan itu. Tidak usah muluk-muluk permintaan saya. Ada trotoar yang aman dan layak di Jakarta saja deh buat pejalan kaki seperti saya sudah sangat membantu. Pajak mau tidak mau memang harus dibayar. Tetapi bolehlah saya berharap sesuatu dari sedikit pajak penghasilan yang ikut saya bayarkan itu. Bukan apa-apa. Sudah biaya hidup tahunya cuma naik, harga-harga bisanya naik doang, ongkos angkot naik, biaya kos naik dan lain sebagainya, tetapi gaji belum tentu naik. Eh sekarang dikenakan pajak penghasilan pula... Sengsara benerrr!

Saya memang menjadi manyun dan memikirkan banyak hal dari plus hingga minus urusan income tax ini. Tetapi apa gunanya terus manyun? Income tax memang harus dibayar. Undang-undangnya sudah jelas ada. Apalagi sekarang sedang ada Sunset Policy. Tetapi Sunset Policy tidak terlalu menggembirakan saya lha wong saya baru mulai bekerja. Tetapi ya itu tadi yang mengganggu, bagi pekerja biasa-biasa saja dengan penghasilan biasa saja eh tiba-tiba kena pajak penghasilan. Rasanya seperti kesambar petir. Aih sudahlah, pertandingan Champions League akan dimulai beberapa menit lagi. Mending saya mengumpat di depan TV. Kebanyakan mengumpat di blog tidak baik juga, bisa diselidiki oleh negara. Maka saya ingin mengakhiri keluh kesah ini dengan kutipan pahit-nya Robert A. Heinlein tentang income tax ini. "Be wary of strong drink. It can make you shoot at tax collectors... and miss!"

* Cartoon by Coastalhawaii.Com

Comments

Amien... Semoga do'annya terkabul Mas...
"Lunasi Pajaknya... Awasi Penggunaannya..."