Skip to main content

Cepat Atau Lambat, Pagi Akan 'Membangunkan' Kita

Pagi ini pukul 04.30 WIB, usai begadang hingga menjelang dini hari, saya terbangun dengan mata terpicing. Muka saya yang tidak menarik menjadi semakin tidak menarik. Dalam hati saya menjerit dengan kekanak-kanakan bahwa saya tidak mau bangun, mau tidur terus menuruti keinginan hati hingga puas, mau malas-malasan, dan malas pergi bekerja!

Tetapi akhirnya dengan menyeret badan melintasi ruangan saya telah berada di beranda depan. Merokok sebentar, minum teh manis hangat dan kemudian berkemas dengan cepat dan lalu GO! Pagi masih gelap dan bersama tukang ojek yang ada di dekat rumah saya pergi ke titik pemberhentian angkutan kota. Pasti tukang ojek ini sudah bangun lebih pagi dibanding saya, demi untuk ‘menjaring’ rejeki. Saya menjadi malu karena saya mendapat pekerjaan yang cukup lumayan namun masih sering mengeluh mengenai beratnya hidup.

Lalu kemudian saya telah berada di angkot menuju Pasar Minggu. Ternyata di jalan lingkar menjelang kampus UI Depok telah penuh mobil pribadi, motor, dan angkutan umum. Semuanya menderu cepat menuju Jakarta. Lampu kota yang menyala di pinggiran jalan dan deru kendaraan yang seakan satu nada membuat saya berfikir bahwa bukan hanya saya yang tergesa di pagi ini. Selintas saya melihat KRL kosong dari Bogor menuju Stasiun Kota, Jakarta. Masinis dan petugas KRL itu pasti bangun pagi-pagi sekali di rumahnya di Bogor sana. KRL ini sudah melintas di kampus UI Depok pada pukul 05.00 WIB, berarti setidaknya masinis dan petugas kereta itu bangun di rumahnya di Bogor sana setidaknya pukul 04.00 WIB. Saya semakin malu bahwa saya sering mengeluh mengenai beratnya hidup saat bangun siang, padahal saya ini masih terberkati karena masih sering bisa bangun 08.00 WIB saat hari kerja.

Singkat kata sepanjang perjalanan di pagi buta hari ini dari Kelapa Dua, Depok-Pasar Minggu-Mampang, saya merasa terberkati karena melihat, mendengar dan memikirkan banyak hal. Bahwa masih banyak orang yang lebih berat hidupnya. Tidak sepantasnya saya terlalu sering mengeluh. Ternyata, cepat atau lambat, pagi akan selalu 'MEMBANGUNKAN' kita. Dearest my sweetheart, terima kasih. You know I love you so much!

* Foto: Sebuah perahu mancing berangkat menuju laut di pagi hari. Momen yang selalu saya rindukan di hari-hari kerja seperti sekarang ini. (Foto by Bill Gallagher @ PBASE.COM)

Comments

Sandi Taruni said…
i know... and you know i do too..