Skip to main content

Home Sweet Home Malang Selatan: Aku Rindu Maka Aku Menulis

Melihat video rock fishing (mancing tebing) yang gambarnya diambil di Yogjakarta oleh kawan-kawan saya beberapa waktu lalu membuat pikiran saya melayang jauh menuju ke sebuah tempat yang entah bagaimana kini keadaannya, sebuah tempat yang jauh namun begitu dekat, Malang Selatan. Tempat dimana saya dilahirkan dalam kebersahajaan sebuah desa kecil yang seringnya berhawa panas dan kering (dibandingkan dingin atau basah). Malang Selatan memang tidak seperti daerah Malang di utara yang lebih sejuk dan subur. Malang Selatan, seperti dalam gambar video yang saya lihat tadi sore adalah daerah pesisir yang memiliki garis pantai bertebing terjal di hampir sepanjang pesisirnya. Sangat jarang ada pantai berpasir putih di sana.

Dan jika memang ada pesisir yang berpasir putih, maka itu adalah daerah wisata pantai yang cukup popular; Sendang Biru, Balekambang dan Ngliyep. Meski kini menurut saya kepopuleran daerah-daerah wisata ini mulai meredup entah karena apa. Tetapi saya pernah mengalami masa-masa kejayaan Malang Selatan sebagai destinasi wisata itu. Masa dimana ribuan bus pernah berjejalan di sepanjang jalan raya antara Ngliyep hingga Donomulyo, atau antara Balekambang hingga Bantur. Namun meski telah berubah, saat ini sepanjang pesisir Malang Selatan masih sangat popular untuk kalangan tertentu; pecinta offroad, para penjelajah pantai, pecinta mancing tebing, dan kadang pencari wangsit. Untuk yang terakhir ini saya kurang mengerti.

Di musim penghujan seperti saat ini pantai-pantai di Malang Selatan biasanya agak keruh karena tercampur dengan erosi yang dibawa oleh aliran sungai dari pegunungan. Agak kurang sedap dipandang mata memang. Namun alam disana dimusim apapun sejujurnya begitu luar biasa hanya saja sangat disayangkan memang tidak tergarap dengan maksimal. Pembangunan wisata di Malang kini menurut saya banyak terpusatkan di wilayah pegunungan utara, wilayah pesisir selatan karena kurang sejuk dan segar seperti saya utarakan di depan tadi kurang terperhatikan lagi. Hanya oleh-oleh warga sepanjang pesisir selatan saja pantai-pantai di Malang Selatan tetap dicintai. Mereka yang berasal dari tempat yang jauh, yang pernah begitu mencintai pantai-pantai di Malang Selatan kini telah jarang kembali.

Sudah lama saya tak menginjak tebing-tebing di sana, terakhir seingat saya adalah bulan April 2009. Dan setiap pulang ke Malang Selatan maka rutinitas paling penting saya adalah berkunjung ke pantai-pantai yang pernah jaya sebagai destinasi wisata itu, favorit saya adalah Pantai Ngliyep. Hanya sekitar 30 km saja dari desa saya di Kecamatan Donomulyo. Jika memakai kendaraan roda dua cukup waktu 30 menit maka kita sudah akan berhadapan dengan kemegahan tebing-tebing di sana. Dan apapun aktivitas kita selama di pantai ini, maka kesejukkan dan ketenangan jiwalah yang akan kita peroleh. Alam yang tampil apa adanya akan membasuh jiwa kita dengan tulus. Memandangi ombak yang terus-menerus menggempur tebing, mendengarkan deburan ombak yang terdengar seperti deru suara dari jaman purba, melihat langit yang begitu biru, atau melihat tingkah elang di langit yang terbang mengintai mangsa. Malang Selatan, meski ndeso adalah tempat yang bagi saya selalu mampu memberikan ketenangan bagi jiwa yang terkoyak peradaban modern yang tak mengenal belas kasihan ini.

Dan meski tidak selalu saya lakukan, setiap ada kesempatan pulang kampung maka saya selalu berusaha untuk mancing tebing bersama kawan-kawan saya di desa. Anda mungkin heran, di kampung halaman saya yang ndeso ini ada klub mancing tebing yang memiliki ratusan anggota, namanya OFCM (Ocean Fishing Club Malang Selatan), ketuanya saat ini kalau belum ganti namanya Pak Gono, tinggal di Desa Kedungsalam, luar biasa bukan? Jadi jangan salah, memancing di Malang Selatan yang ndeso, selalu berlangsung meriah. Karena puluhan dan kadang ratusan orang bisa menderu bersama di atas motor-motor trail menembus jalur offroad menuju ke spot-spot mancing terbaik di sepanjang pesisir selatan. Jumlah ikan dan size tidak pernah dipermasalahkan, yang penting kebersamaan menikmati alam dengan hobi yang sehat. Ini adalah salah satu sebab kenapa saya selalu rindu untuk kembali ke rumah. Menikmati kebersahajaan desa, melupakan kebiadaban kota. Saya rindu, maka saya menulis. Adakah Anda juga memiliki tempat untuk 'kembali' sejenak, seperti tempat indah milik saya ini, Malang Selatan? Salam!

* Foto #1, #2, #3: Salah satu sudut Pantai Ngliyep di Desa Ndawung (Kedawung), Kecamatan Donomulyo. Dulu, setiap hari libur puluhan dan ratusan orang bisa bermain di sekitar pantai ini. Kini hanya para pencari wangsit di Gn. Kombang dan para pemancing saja yang rajin berkunjung.
* Foto #4 & #5: View dari salah satu sudut Pantai Jonggring, Desa Kedungsalam, Kec. Donomulyo. Dulu pantai ini di-plot menjadi destinasi wisata pantai untuk melanjutkan kesuksesan Balekambang, Ngliyep dan Sendang Biru. Tapi gagal.
* Foto #6 & #7: Sebagian anggota OFCM saat bulan April 2009 lalu saya mengikuti petualangan mancing mereka ke spot Bajul Mati dekat Sendang Biru. Trip ini pernah dimuat sebagai feature di majalah sportfishing terbesar di Indonesia, Majalah Mancing.
* Foto #8: Seorang sastrawan terkenal pernah menulis,"Jika kamu ingin bahagia sepanjang hidupmu, pergilah memancing."
* Foto #9: Saya dan ketua OFCM yang bernama Pak Gono alias Pak Gogon. Apa kabarnya kini? Semoga sehat selalu. Amin.
* All pictures taken by Me, except Me taken by Sandi Taruni & Denny Eko S. Please don't use (especially for commercial purposes) without our permission.

Comments

Unknown said…
Salam kenal, saya orang Malang, tapi belum pernah ke Sendang biru, dkk.

Mohon info untuk klub mancing yang di malang, terimakasih.
Unknown said…
Thomas: Dulu saya pernah menulis di Majalah Mancing, ada alamat sebuah klub di Malang Selatan.... Ini link-nya... http://www.mancingonline.com/content/view/314/119/

Anda orang Malang tapi belum pernah ke Sendang Biru????