Skip to main content

The Most Emotionally Trip to West Borneo: A Farewell to Jejak Si Gundul Trans|7




Saya berkeliling Provinsi Kalimantan Barat selama tiga Minggu terakhir di bulan Mei 2014. Masih seperti biasanya menjadi ‘kuli keliling’ untuk program Jejak Si Gundul Trans|7. Semestinya trip tersebut adalah trip terakhir saya sebelum pindah ke program Jejak Petualang, program petualangan di Trans|7 juga. Jika dihitung secara kasar, sudah 2,3 tahun saya bersama rekan-rekan di tim Jejak Si Gundul. Tak terhitung banyaknya momen dan tak terukur 'nilai' kebersamaan kami selama itu baik dalam suka dan duka demi menyukseskan program dan bekerja sebaik dan se-profesional mungkin. Bagi saya pribadi, trip bulan Mei tersebut adalah the most emotionally trip ever. Banyak hal yang telah kami lalui bersama selama ini dalam melakukan liputan ke seluruh penjuru negeri, sehingga banyak kisah yang bisa dikenang. Namun semuanya harus segera berakhir dan semuanya harus legawa, bahwa perubahan yang ada semoga demi kepentingan yang lebih besar, lebih baik dan lebih mulia.

Banyak orang berkata, bekerja sambil keliling negeri itu ‘enak’. Jalan-jalan gratis katanya. Akan tetapi siapapun yang bekerja seperti kami, akan berkata sama, tidak semudah dan seenak kelihatannya. Sawang sinawang kalau kata orang Jawa. Kita melihat orang lain lebih enak pekerjaannya, orang lain melihat kita lebih enak pekerjaannya. Akan tetapi kami memang bersyukur, bekerja dengan dukungan penuh perusahaan dan juga para atasan kami di kantor membuat langkah kaki dan kreatifitas di lapangan dapat berkembang secara maksimal. Kami berharap bahwa apa yang kami lakukan tidak hanya bermanfaat untuk program dan perusahaan, tetapi juga bermanfaat untuk masyarakat luas. Dan puji Tuhan, program kami bersinggungan dengan masyarakat luas dari berbagai segi; kuliner khas masyarakat setempat, kearifan lokal masyarakat, pemanfaatan potensi daerah, dan juga inspirasi lain dalam bentuk semangat bekerja, berusaha dan lain sebagainya. Thanks God for that.

Sejak pertama kali ‘terjun’ di dunia sportfishing pada tahun 2007 dengan bergabung di Majalah Mancing, dapat dikatakan bahwa hampir di semua kota di Indonesia ini, di semua daerah, setidaknya ada satu atau dua kawan mancing yang saya kenal. Luar biasanya, para sahabat mancing ini selama ini banyak sekali membantu kami dalam melakukan peliputan yang notabene tidak bersinggungan dengan keseharian dan juga hobi mereka memancing. Saya mengucapkan terimakasih kepada semua rekan-rekan angler dimanapun berada yang telah membantu kami dalam membuat liputan tentang potensi di berbagai daerah selama ini. Semoga kehadiran kami tidak hanya merepotkan, tetapi juga mewujudkan tali silaturahmi yang baik dan berkelanjutan, dan juga ikut memberi sumbangan positif pada tampilnya potensi daerah di ‘panggung’ televisi nasional. Thank you so much guys!

Di Kalimantan Barat kami berkeliling mulai dari Pontianak, Tayan, Mempawah, Singkawang hingga ke Sambas di dekat perbatasan Malaysia. Banyak rekan-rekan angler yang membantu kami selama tiga Minggu yang sibuk tersebut; Pak Cik Abas Oakley (Pontianak), Masbro Wijayadi (Singkawang), Masbro Anom Alamak (Pontianak), dan juga rekan-rekan dari Sambas Fishing Community (Bang Safrudin, Masbro Riffanur Surya, Bang Ardi, dll). Usai bekerja, menjadi kurang rasanya jika tidak ditutup dengan trip mancing bersama. Ini bentuk ucapan terimakasih saya kepada mereka yang telah berjibaku tanpa pamrih membantu suksesnya peliputan. Meskipun secara waktu sebenarnya kurang ideal karena trip mancing harus dilakukan di waktu yang sangat-sangat sempit, terkadang hanya satu atau dua jam saja. Tetapi masih untung bisa mancing, setidaknya hal tersebut menjadi kebersamaan yang ‘hangat’ usai hari-hari yang melelahkan. Bagi saya pribadi, acara mancing tersebut sekaligus menjadi 'ucapan' perpisahan saya dengan Si Gundul (presenter Jejak Si Gundul), sekaligus menjadi sesi terakhir saya mencoba ‘meracuni’ Si Gundul agar menyukai sportfishing (sebelumnya Si Gundul belum pernah sama sekali memancing dengan teknik sportfishing). Sialnya hari itu, terutama saat kami berada di daerah Sambas, dia mendapatkan ikan yang lebih besar dari saya. Padahal, baru hari itu dia kasting ikan tomman (Giant snakehead). Sampai jumpa Ndul. Terimakasih atas kebersamaannya selama 2,3 tahun ini. Sukses selalu, good luck and God bless!

* Most pictures taken by me, Wijayadi, Anom Alamak, Riffanur Surya. No watermark on the pictures, but please don't use or reproduce (especially for commercial purposes) without my permission. Don't make money with my pictures without respect!!!
















Comments

Unknown said…
terbaik tuan