Skip to main content

(Video) Nugai: Kepercayaan Masyarakat Dayak Berusu Pada Benda Pembawa Keberuntungan

 

Kurang lebih dua minggu yang lalu, saya bersama beberapa warga yang merupakan keturunan Dayak Berusu dan Dayak Punan sedang beristirahat di sebuah tepian sungai di bagian hulu Kalimantan Utara. Lokasi yang lagi-lagi tidak bisa sebutkan dengan pasti, karena say akhawatir dengan "pasukan kuras sungai" (pakusu) dan juga kelompok yang hanya ingin 'memperkosa' spot mancing hingga tandas akibat mereka kelebihan uang untuk melakukan puluhan trip skala ekspedisi ke lokasi pedalaman yang sama dalam satu musim saja.

Kembali lagi ke tepian sungai yang saya maksudkan tadi. Tiba-tiba saja ada lebah besar terbang menempel di kaki saya yang ternyata lebah ini (entah jenis apa) membawa sesuatu, yang ternyata seekor laba-laba yang baru saja dibunuhnya entah dimana di dalam hutan. Sekelompok orang Dayak yang menemani say atiba-tiba saja ribut tidak karuan, dan berteriak-teriak dalam bahasa yang tidak saya mengerti. Keributan yang terjadi semakin ramai, akibat saya kemudian menangkap lebah ini dan melepaskannya kembali agar dia dapat menikmati hasil berburunya.

Usut punya usut ternyata menurut mereka, itu adalah nugai. Suatu hal (bisa benda ataupun binatang) yang dapat dijadikan pegangan untuk mengundang keberuntungan jika kita simpan. Penjelasannya, untuk kasus lebah ini begini. Dia berhasil mendapatkan apa yang dia cari, dalam hal ini sang lebah berhasil membunuh mangsanya, yaitu laba-laba. Nah ini kata mereka, kalau kita simpan dan kita bawa, bisa melancarkan apapun niatan kita. Contohnya; jika kita suka perempuan maka perempuan tersebut akan takluk kepada kita, jika kita berangkat mancing maka kita akan mudah mendapatkan ikan, jika kita berburu maka akan mudah mendapatkan binatang buruan, dan lain sebagainya.

Kalau begitu kenapa tidak bapak-bapak tangkap saja lebah ini dan kemudian disimpan. Jawab saya, mengingat setelah lebah tersebut saya lepaskan, dia juga cuma berputar-putar di sekitar kami dan sesekali hinggap ke tanah. Jawab mereka, tidak bisa, karena tadi itu menempel di kaki saya, jadi harus saya yang menangkap dan memilikinya. Saya kemudian menjawabnya, kalau begitu saya rekam saja dan biarkan dia menikmati hasil jerih payahnya berburu. Bisakah potret saja juga dijadikan sebagai nugai, tanya saya. Tidak bisa abang. Baiklah kalau begitu kata saya, cukuplah kalau foto ini untuk oleh-oleh saya untuk disebarkan di internet dan menambah satu dua orang follower di Instagram, jawab saya sambil nyengir. Mereka tidak mengerti dan kembali ribut dalam bahasa mereka sendiri.

Hal yang kurang lebih sama pernah saya lihat di Pulau Bangkurung, Sulawesi Tengah. Saat itu masyarakat Desa Dungkean sedang kerja bakti membangun sero ikan. Sero adalah alat penangkap ikan yang berbentuk barisan kayu di tepian laut, yang kemudian ditutup dengan jaring pada bagian bawahnya. Cara tangkap ikan berjangka panjang namun hemat, sebab ini hanya memanfaatkan kondisi pasang surut perairan, dengan harapan ada ikan-ikan terjebak di dalamnya saat air laut pasang. Saya lupa istilahnya, tetapi mereka meyakini, jika kayu bagian ujung sero (yang ditancapkan paling depan di lokasi lebih dalam) adalah kayu yang ketika tumbuh dililit tanaman merambat, maka akan mudah mendapatkan ikan. Kenapa demikian, tanya saya. Sebab tanaman merambat saja tertarik, apalagi ikan-ikan di laut pasti juga akan tertarik.

Dari dua kejadian di atas, dapat saya simpulkan. Bahwa sugesti atau juga keyakinan itu  penting dimiliki oleh seseorang ataupun oleh kelompok orang (masyarakat). Namun mereka semua memerlukan penanda untuk memperkuat sugesti atau juga keyakinan mereka tersebut. Saya sebenarnya tertarik dengan penuturan warga Dayak yang mengatakan bahwa jika nugai itu saya  bawa, maka saya akan mudah mendapatkan ikan jika kita bawa memancing. Tetapi ketika saya menulis catatan kecil ini saya bersyukur tidak melakukannya, sehingga seekor makhluk bernama lebah saat itu dapat melanjutkan hidupnya dengan menikmati hasil jerih payahnya berburu. Demikian!!!


* Gadget: Iphone 5s. Captured on May 2015. No watermark or credit title on the video, but please don't use or reproduce (especially for commercial purposes) without my permission. Don't make money with my videos and pictures without respect!!!

Comments