Skip to main content

Musim Kemarau, Teknik Jaring Selambau, dan Warisan Abadi Sungai Paduran, Sebangau Kuala, Kalimantan Tengah


Perubahan musim dan manusia begitu lekat dengan kehidupan masyarakat yang hidup di pedalaman di Indonesia. Kondisi ini mengharuskan siapa saja memiliki laku adaptasi yang tepat jika ingin terus dapat bertahan hidup. Laku adaptif terhadap perubahan yang ramah dan bijak menjadi penting, sebab alam sejatinya adalah warisan yang harus diteruskan ke generasi berikutnya. Di Sungai Paduran, Kalimantan Tengah, kami menemukan teknik tangkap ikan tradisional dan penuh nuansa kebersamaan yang disebut “selambau”. Arti harfiah “selambau” sebenarnya sama dengan kata “jaring”, tetapi jaring terlalu umum untuk dipakai di perairan Kalimantan karena banyak sekali model jaring yang digunakan dengan cara yang berbeda, yang otomatis cara menyebutnya pun menjadi tidak sama.

Yang terjadi di Sungai Paduran, pada musim kering seperti ini, sebenarnya terjadi juga di daerah lain (laku adaptifnya maksud saya). Hanya saja bentuknya berbeda-beda. Wajah alam yang berubah menuntut kita berusaha lebih keras dan menyatukan kembali ikatan sosial kita. Selalu ada kearifan lokal yang mengesankan di setiap perburuan yang dilakukan oleh masyarakat. Selambau sendiri adalah teknik jaring yang cukup rumit dan hanya bisa dilakukan jika dikerjakan oleh banyak orang. Sekali membangun selambau akan digunakan dalam waktu satu atau dua bulan, dengan target utama adalah ikan-ikan kecil bernilai ekonomis tinggi. Secara volume tangkap, selambau memang dapat menghasilkan tangkapan yang banyak, namun jika kita melihat ini hanya dilakukan pada saat tertentu saja, saya melihat masyarakat masih memiliki kesadaran sustainable fishing yang tinggi. Saya tidak akan menulis secara detail tentang teknik “selambau” ini. Semoga Anda semua sempat menonton episode Warisan Abadi Sei Paduran di Jejak Petualang hanya di Trans7. Atau jika tidak, sepertinya rekan-rekan pemancing banyak yang meng-upload episode tersebut di YouTube. Salam wild fishing!




























* Kru: Me (reporter), Eko Priambodho (cameraman), Madhina Suryadi (host). Pictures taken on August 2015 by me. Otherwised mention. No watermark on the pictures, but please don't use or reproduce (especially for commercial purposes) without my permission. Don't make money with my pictures without respect!!!

Comments