Skip to main content

Sungot Damok Sungai Ilur: Behind The Scene Jejak Petualang Trans7, Kalimantan Utara, September 2015


Sungot Damok Sungai Ilur adalah rangkuman tentang keterkaitan masyarakat pedalaman Kalimantan Utara dengan sungai arus deras, yang menjadi jalur utama transportasi mereka. Kondisi infrastruktur di pedalaman berbagai wilayah Indonesia memang masih sangat terbatas. Di Kalimantan Utara masyarakat menggunakan sungai untuk mengakses sumber-sumber kehidupan mereka sehari-hari. Di sepanjang aliran sungai inilah terdapat 'ladang' hidup mereka; kebun, pohon buah, lokasi berburu, dan lain sebagainya. Termasuk desa mereka juga dibangun di tepian sungai tersebut. Alam menempa mereka menjadi pribadi yang tangguh dan tidak mudah menyerah. Contoh misalnya tentang juru batu, pekerjaan juru batu bisa dilakoni tua muda dan juga pria wanita. Juru batu adalah salah satu kunci sukses pengarungan sungai arus deras menuju hulu dan hilir, jika ingin perahu selamat dari hantaman batu-batu yang bisa memecahkan bodi perahu. Contoh kegiatan lainnya di sepanjang aliran Sungai Ilur adalah kegiatan perburuan ikan dengan cara menyelam dengan panah (molo). Ekosistem telah banyak perubahan, populasi ikan juga mulai menurun, dan musim menjadi semakin tidak menentu. Hebatnya masyarakat tetap memegang teguh perburuan dengan cara tradisional, padahal secara hasil sangat sulit diharapkan. Kearifan buah pohon damok digunakan untuk mengusir binatang predator berbuaya di kawasan perburuan mereka. Berikutnya adalah tentang melimpahnya pangan tinggi protein yang disebut sungot (ulat sagu). Ulat sagu dikenal sebagai pangan tinggi protein yang cocok untuk meningkatkan stamina manusia, terutama mereka yang sehari-hari berjuang hidup di kerasnya pedalaman. Alam memang menyediakan hampir semua kebutuhan manusia, tetapi tanpa kebijaksanaan menjaganya, mustahil dapat dinikmati terus menerus. masyarakat Dayak Punan dan Berusu di Kalimantan Utara memberikan contoh nyata bagaiman amenjaga dan memanfaatkan alam dengan bertanggung jawab. Salam petualang!































* Kru: Me (reporter), Muhammad Iqbal (cameraman), Efinda Andrian (host). Pictures taken on September 2015 by me & Muhammad Iqbal. No watermark on the pictures, but please don't use or reproduce (especially for commercial purposes) without my permission. Don't make money with my pictures without respect!!!

Comments

Adhyt blanK said…
Buah apa itu namanya yang untaian panjang lagi diparang ?