Mungkin belum banyak pemancing negeri kita yang mengenal Kuala Rompin. Kuala Rompin berada di arah timur laut Kuala Lumpur (4 jam dengan mobil) dan termasuk dalam wilayah Negara Bagian Pahang, Malaysia. Kuala Rompin sekarang ini menjadi destinasi top kelas dunia untuk sailfish fishing. Saat musim ikan layaran yang berlangsung antara bulan Agustus-November Kuala Rompin menjadi sibuk dan semua kapal mancing disana pasti full booked. Sektor-sektor ekonomi di wilayah ini ikut berderap kencang hanya karena "ikan layaran" ini. Kesuksesan Kuala Rompin ini tidak terjadi begitu saja. Banyak usaha yang dilakukan oleh pemerintah setempat antara lain tidak boleh ada aktivitas penangkapan ikan oleh nelayan (benar-benar tidak ada nelayan boleh melakukan aktivitas di sini) dan setiap pemancing yang memancing di sini harus merilis ikan sailfish itu hidup-hidup ke laut. Jika sampai mati akan didenda. Dendanya pun lumayan, jika sampai ketahuan membuat ikan layaran mati, per ekornya bisa didenda RM 900. Potensi laut di Kuala Rompin bisa menjadi seperti sekarang ini karena antara warga dan pemerintah memiliki niatan yang sama. Indonesia, yang bahkan oleh orang-orang Malaysia sendiri diakui memiliki potensi laut yang lebih luar biasa dibandingkan mereka, malah tidak memiliki daerah sehebat Kuala Rompin ini. Kenapa?
Oh ya, kalau diperhatikan patung ikan di pusat Kuala Rompin pada foto di atas, ini adalah ikan marlin. Padahal Kuala Rompin adalah ‘kerajaan’ ikan sailfish (sailfish). Memang hampir mirip tetapi berbeda. Sama-sama spesies billfish namun berbeda. Tetapi mungkin pikir orang-orang Kuala Rompin tidak apa-apa salah tanda yang penting potensi wilayah ini memang benar-benar luar biasa, daripada penuh ‘lipstick’ seperti kemasan promosi-promosi wisata di Indonesia tetapi banyak yang tidak ada isinya sama sekali? Indonesia seharusnya bisa memiliki puluhan dan bahkan ratusan daerah yang bisa dikelola seperti Kuala Rompin ini asal ada kesepahaman tekad dan usaha dari pemerintah dan masyarakat. Di Kuala Rompin warga bisa sejahtera hanya dengan menyewakan penginapan, kapal, berdagang makanan dan lain-lain tanpa harus menguras ini laut. Hmmmm, mungkin karena di sana penduduknya sedikit ya? Andai pemerintah negeri kita memiliki niat sehebat pemerintah Negara Bagian Pahang, Malaysia ini, jangankan satu, ratusan destinasi sportfishing kelas dunia bisa dibangun di Indonesia. Lha wong potensi lautnya luar biasa kog!!!
* Foto: www.rompinfishing.com
Oh ya, kalau diperhatikan patung ikan di pusat Kuala Rompin pada foto di atas, ini adalah ikan marlin. Padahal Kuala Rompin adalah ‘kerajaan’ ikan sailfish (sailfish). Memang hampir mirip tetapi berbeda. Sama-sama spesies billfish namun berbeda. Tetapi mungkin pikir orang-orang Kuala Rompin tidak apa-apa salah tanda yang penting potensi wilayah ini memang benar-benar luar biasa, daripada penuh ‘lipstick’ seperti kemasan promosi-promosi wisata di Indonesia tetapi banyak yang tidak ada isinya sama sekali? Indonesia seharusnya bisa memiliki puluhan dan bahkan ratusan daerah yang bisa dikelola seperti Kuala Rompin ini asal ada kesepahaman tekad dan usaha dari pemerintah dan masyarakat. Di Kuala Rompin warga bisa sejahtera hanya dengan menyewakan penginapan, kapal, berdagang makanan dan lain-lain tanpa harus menguras ini laut. Hmmmm, mungkin karena di sana penduduknya sedikit ya? Andai pemerintah negeri kita memiliki niat sehebat pemerintah Negara Bagian Pahang, Malaysia ini, jangankan satu, ratusan destinasi sportfishing kelas dunia bisa dibangun di Indonesia. Lha wong potensi lautnya luar biasa kog!!!
* Foto: www.rompinfishing.com
Comments