Ketiga foto di dalam postingan ini adalah GT yang hooked up
menjelang pukul enam sore di Karang Sekong, Selat Sunda (Agustus 2013). Spot yang hanya
berjarak ‘selemparan batu’ saja dari Dermaga Merak. Strike terjadi beberapa
menit sebelum kapal tancap gas menuju Dermaga Merak untuk pulang, karena petang
sebentar lagi menjelang. Yang artinya untuk trip popping di Selat Sunda, menandakan
bahwa one day popping trip telah berakhir.
Beberapa pemancing, akan meletakkan joran setelah beberapa
puluh lemparan tidak ada sambaran. Air tidak bagus. Arus tidak ada. Ikannya
makannya siang biasanya. Dan lain sebagainya. Yang parah terkadang akan
bertanya (sambil bercanda tetapi terkadang serius dan meremehkan), ini spot
yang benar bukan sih kepada kapten kapal atau ke ‘guide’-nya. Ada banyak alasan
untuk kemudian berhenti memancing. Tidak banyak yang mengevaluasi kepada
dirinya sendiri, mungkin kesalahan sebenarnya ada pada pribadi pemancing
sendiri. Aksi umpan yang tidak beraturan, lemparan yang tidak juga cukup
mencapai drop off ataupun titik yang diperlukan, lemparan yang pendek,
memainkan popper (atau umpan lainnya) secara sembarangan, size popper (atau
umpan lainnya) yang tidak disesuaikan dengan potensi lokasi, dan lain
sebagainya. Saya sendiri beberapa kali mengalami, kehilangan disorientasi,
kehilangan ‘kepercayaan’ kepada diri sendiri dan juga orang lain yang berada di
samping saya saat memancing. Beberapa kali juga disadarkan, bahwa pemancing
yang konsistenlah yang akan banyak berhasil (baca: strike). Dan sering terjadi,
di saat-saat terakhir trip memancing akan usai, sambaran monster akan terjadi.
Hanya mereka yang siap dapat berhasil mengkonversinya menjadi hooked up and
then smile!!!
* Pictures by boatman of KM Bintang Utara. No watermark in
the pictures, but please don’t use or reproduce, (especially for commercial
purposes) without my permission. Please don’t only make money from my pics
without respect!!!
Comments