Deep Indonesia 2010 yang berlangsung 12-14 Maret lalu di JHCC, Jakarta berlangsung lumayan meriah. Namun berdasarkan penglihatan saya di hari terakhir pameran, tidak semeriah tahun lalu. Luas venue sudah berkurang, seingat saya dulu menempati dua hall sekaligus (Hall A dan Hall B), tahun ini hanya menempati satu hall saja yakni Hall B. Tetapi menyempitnya venue ini memiliki sisi positif tersendiri. Karena stand berhimpitan, justru memaksimalkan keigintahuan pengunjung yang datang. Terbukti salah satu kawan saya yang mengikuti pameran ini, sebuah fishing tour, mengatakan bahwa ‘dagangan’ mereka lebih laku sekarang dibandingkan tahun lalu. Puji Tuhan! Saya memang tidak sempat bermain ke pameran ini selama tiga hari penuh, untung juga tidak sempat main tiga hari penuh karena harga tiketnya lumayan juga, sekali masuk Rp. 20 ribu, tetapi penghlihatan saya di hari terakhir tersebut mengatakan hal seperti tersebut di atas, tidak semeriah tahun lalu. Anda boleh berpendapat berbeda.
Kedatangan saya yang hanya sekilas, sekitar 4 jam terakhir sebelum pameran bubar, adalah untuk bertemu beberapa kawan mancing yang mengikuti even diving dan extreme sport ini. Sambil tentu saja iseng berkeliling siapa tahu ada barang yang menarik dan terjangkau yang bisa dipakai mancing semisal short pant dan atau t-shirt. Kembali ke kawan-kawan saya, hebat sekali mereka, di even diving dan extreme sport tersebut, mereka berani hadir sebagai pemancing atau pelaku usaha mancing!
Pak Adhek Amerta dari Bali. Lure maker, top fishing guide, popping boys dan jigging man kesohor yang mendunia adalah ‘target’ utama saya datang kesini. Meski hanya berjabat tangan dan ngobrol sebentar sudah puas rasanya bisa bertemu dengan sang maestro ini. Tidak banyak yang bisa dibicarakan di momen yang begitu sibuk tersebut. Jadi saya tidak berniat berlama-lama ‘mengganggunya’. Cukuplah bisa bertemu sebentar dengan sang idola dan inspirasi saya ini, siapa tahu ‘ketularan’ berkah dan kehebatan seperti dirinya menjadi pemancing kelas dunia yang sukses. Siapa tahu kan? Hehehe.
Berikutnya, saya datang ke Deep karena inging bertemu dengan kawan-kawan dari MK Fishing Tour yang bersama Majalah Mancing –dan juga Singin Drag membuka stand kecil di Booth A56 (kalau saya tidak salah). Kenangan lama kembali muncul ketika bertemu dengan kawan-kawan dari Majalah Mancing, karena dulu saya pernah dua tahun bersama mereka, bahu membahu menerbitkan dan mengedarkan majalah sportfishing satu-satunya di negeri ini. Mereka tampak baik-baik saja, hanya saja sayang sekali saya tidak bertemu dengan top level redaksi ataupun owner Majalah Mancing ini. Mungkin mereka tidak sempat hadir, padahal ingin juga bersilaturahmi dengan mereka. Tak dinyana, saya juga bertemu dengan seorang kawan, Pak Ajo, yang dulu memegang bagian Marketing dan Sirkulasi di Majalah Mancing, namun kini telah bergabung dengan sebuah majalah diving, Dive&Discovery (kalau saya tidak salah tulis), puji Tuhan. Sukses ya Pak Ajo! Semangat! Tidak perlu disesali yang telah berlalu, saya yakin jalan lebih terang telah disiapkan oleh-Nya untuk Anda.
Namun kini MK Fishing Tour tidak lagi bertiga seperti dahulu saat Pak Wahyono masih ikut bergabung. Kini hanya tinggal Gino dan Anto saja. Dulu saya sering sekali jalan bareng mereka ke Ujung Kulon di Banten untuk popping GT. Kini sudah agakjarang karena mereka (dan mungkin juga saya) semakin sibuk. Haha! Lagi-lagi saya sangat salut dengan kengototan mereka ikut serta di even ini. Mereka adalah pemain baru di jagat bisnis trip mancing, tetapi begitu bersemangat untuk ikut hadir di even yang notabene adalah pameran diving. Dan puji Tuhan kegigihan mereka berbuah manis. Tahun ini menurut Anto lebih ramai dibandingkan tahun lalu. Banyak pengunjung yang tertarik untuk mengadakan trip ke Ujung Kulon, Banten. Destinasi ini adalah fishing ground langganan mereka yang saat ini menjadi ‘jualan’ utama MK Fishing Tour. Saya ikut bersyukur mendengar cerita Anto tersebut. Semoga MK Fishing Tour semakin besar. Kalau boleh saran To, segera bangun websiste yang bagus dan lengkap, agar ‘tatap muka’ dengan khalayak ramai semakin intensif dan tak terhalang waktu dan tempat. Jadi jualan tripnya semakin lancar!
Hampir lupa, Singin Drag, produsen fishing & watersport apparel yang baru muncul juga ikut ‘terjepit’ di ajang ini. Numpang stand MK Fishing Tour & Majalah Mancing. Tidak apa-apa, next year saya yakin bisa sewa stand sendiri. Namun sayang sekali fishing & watersport dagangan mereka masih sangat minim, maklum karena setahu saya ini adalah usaha kecil-kecilan dari beberapa orang yang terlalu sibuk dengan pekerjaan resmi mereka masing-masing. Namun ngotot ingin punya usaha sendiri. Semacam sekoci jika suatu saat kapal utama goyang atau tidak lagi kondusif. Haha! Saya sudah menjadi customer mereka sejak mereka launching produk beberapa waktu lalu di Facebook. Terobosan yang menarik karena di negeri ini ‘pemain’ fishing apparel belum banyak sehingga ‘lapangan’ yang bisa digarap masih sangat lebar. FYI guys, saya melihat stiker kalian tertempel dengan gagah di sebuah ruangan perusahaan besar (entah siapa yang menempelkannya) di Jakarta. Jadi jangan takut untuk terus melangkah,karena kalian telah semakin kuat berpijak. Satu hal yang harus dilakukan adalah terus melangkah ke depan!
Seorang pemancing bernama (Pak) Darmadi juga saya temui di even ini. Tidak sengaja, saya berjumpa dengannya saat mengunjungi stand (Pak) Adhek Amerta. Selama ini saya hanya kontak dengan beliau melalui email saja. Jadi sangat menyenangkan bisa bertemu muka langsung. Sayang sekali kami tidak bisa ngobrol terlalu banyak karena terlalu banyak godaan –stand-stand menarik untuk dikujungi. Maaf ya Pak Darmadi jika kemarin kita tidak bisa ngobrol banyak seputar mancing dan terutama fly fishing? Tetapi saya tegaskan, bahwa komunitas fly fishing tetap hidup hingga hari ini, hanya saja memang orang-orang fly fishing itu menurut saya cenderung soliter. Kalau trip atau melakukan kegiatan fly fishing sukanya sendiri-sendiri, tidak beramai-ramai. Jadi meski harus sendiri, Anda juga tetap tidak perlu gelisah karena telah membeli fly set. Banyak pengalaman menarik bisa Anda dapatkan dengan fly tackle milik Anda tersebut. Yang pasti, berkunjung ke pameran menjadi nice weekend usai liputan kedinginan di Subang, Jawa Barat. Hanya saja sayang sekali, saya tidak bertemu dia yang tercinta di pameran kemarin. Hiks. Kiranya tulisan iseng ini cukup sekian. Good luck with all your fishing trip! Tigh lines!
* Foto #1: Foto bersama dengan kru MK Fishing Tour, Majalah Mancing & Singin Drag. Foto #2: Anto dan Gino mengapit Dada dari Singin Drag. Foto #3 & #4: Kadang ada yang menganggap bahwa Anto adalah saudara kandung saya. Haha! Foto #5: Pak Adhek disamping poper-poppernya. Mantaaab! Foto #6-#9: Seri baru GID yang bisa dipakai popping malam keluaran Pak Adhek. Hayo yang belum punya segera kontak ke Pak Adhek! Foto #10 & #11: Anto dan Gino sibuk melayani para pengunjung yang ternyata antusias juga dengan mancing. Foto #12: Sandi Taruni dan Dada dari Singin Drag berfoto di depan stand. Next year, saya yakin, Singin Drag akan lebih mantap! Foto #13: Seorang pembeli kaos Singin Drag yang berasal dari Indonesia bagian timur. Mantaaap!
* All pics taken by crew of MK Fishing Tour/Majalah Mancing/Singin Drag. Adhek Amerta pic and the poppers taken by Me.
Kedatangan saya yang hanya sekilas, sekitar 4 jam terakhir sebelum pameran bubar, adalah untuk bertemu beberapa kawan mancing yang mengikuti even diving dan extreme sport ini. Sambil tentu saja iseng berkeliling siapa tahu ada barang yang menarik dan terjangkau yang bisa dipakai mancing semisal short pant dan atau t-shirt. Kembali ke kawan-kawan saya, hebat sekali mereka, di even diving dan extreme sport tersebut, mereka berani hadir sebagai pemancing atau pelaku usaha mancing!
Pak Adhek Amerta dari Bali. Lure maker, top fishing guide, popping boys dan jigging man kesohor yang mendunia adalah ‘target’ utama saya datang kesini. Meski hanya berjabat tangan dan ngobrol sebentar sudah puas rasanya bisa bertemu dengan sang maestro ini. Tidak banyak yang bisa dibicarakan di momen yang begitu sibuk tersebut. Jadi saya tidak berniat berlama-lama ‘mengganggunya’. Cukuplah bisa bertemu sebentar dengan sang idola dan inspirasi saya ini, siapa tahu ‘ketularan’ berkah dan kehebatan seperti dirinya menjadi pemancing kelas dunia yang sukses. Siapa tahu kan? Hehehe.
Berikutnya, saya datang ke Deep karena inging bertemu dengan kawan-kawan dari MK Fishing Tour yang bersama Majalah Mancing –dan juga Singin Drag membuka stand kecil di Booth A56 (kalau saya tidak salah). Kenangan lama kembali muncul ketika bertemu dengan kawan-kawan dari Majalah Mancing, karena dulu saya pernah dua tahun bersama mereka, bahu membahu menerbitkan dan mengedarkan majalah sportfishing satu-satunya di negeri ini. Mereka tampak baik-baik saja, hanya saja sayang sekali saya tidak bertemu dengan top level redaksi ataupun owner Majalah Mancing ini. Mungkin mereka tidak sempat hadir, padahal ingin juga bersilaturahmi dengan mereka. Tak dinyana, saya juga bertemu dengan seorang kawan, Pak Ajo, yang dulu memegang bagian Marketing dan Sirkulasi di Majalah Mancing, namun kini telah bergabung dengan sebuah majalah diving, Dive&Discovery (kalau saya tidak salah tulis), puji Tuhan. Sukses ya Pak Ajo! Semangat! Tidak perlu disesali yang telah berlalu, saya yakin jalan lebih terang telah disiapkan oleh-Nya untuk Anda.
Namun kini MK Fishing Tour tidak lagi bertiga seperti dahulu saat Pak Wahyono masih ikut bergabung. Kini hanya tinggal Gino dan Anto saja. Dulu saya sering sekali jalan bareng mereka ke Ujung Kulon di Banten untuk popping GT. Kini sudah agakjarang karena mereka (dan mungkin juga saya) semakin sibuk. Haha! Lagi-lagi saya sangat salut dengan kengototan mereka ikut serta di even ini. Mereka adalah pemain baru di jagat bisnis trip mancing, tetapi begitu bersemangat untuk ikut hadir di even yang notabene adalah pameran diving. Dan puji Tuhan kegigihan mereka berbuah manis. Tahun ini menurut Anto lebih ramai dibandingkan tahun lalu. Banyak pengunjung yang tertarik untuk mengadakan trip ke Ujung Kulon, Banten. Destinasi ini adalah fishing ground langganan mereka yang saat ini menjadi ‘jualan’ utama MK Fishing Tour. Saya ikut bersyukur mendengar cerita Anto tersebut. Semoga MK Fishing Tour semakin besar. Kalau boleh saran To, segera bangun websiste yang bagus dan lengkap, agar ‘tatap muka’ dengan khalayak ramai semakin intensif dan tak terhalang waktu dan tempat. Jadi jualan tripnya semakin lancar!
Hampir lupa, Singin Drag, produsen fishing & watersport apparel yang baru muncul juga ikut ‘terjepit’ di ajang ini. Numpang stand MK Fishing Tour & Majalah Mancing. Tidak apa-apa, next year saya yakin bisa sewa stand sendiri. Namun sayang sekali fishing & watersport dagangan mereka masih sangat minim, maklum karena setahu saya ini adalah usaha kecil-kecilan dari beberapa orang yang terlalu sibuk dengan pekerjaan resmi mereka masing-masing. Namun ngotot ingin punya usaha sendiri. Semacam sekoci jika suatu saat kapal utama goyang atau tidak lagi kondusif. Haha! Saya sudah menjadi customer mereka sejak mereka launching produk beberapa waktu lalu di Facebook. Terobosan yang menarik karena di negeri ini ‘pemain’ fishing apparel belum banyak sehingga ‘lapangan’ yang bisa digarap masih sangat lebar. FYI guys, saya melihat stiker kalian tertempel dengan gagah di sebuah ruangan perusahaan besar (entah siapa yang menempelkannya) di Jakarta. Jadi jangan takut untuk terus melangkah,karena kalian telah semakin kuat berpijak. Satu hal yang harus dilakukan adalah terus melangkah ke depan!
Seorang pemancing bernama (Pak) Darmadi juga saya temui di even ini. Tidak sengaja, saya berjumpa dengannya saat mengunjungi stand (Pak) Adhek Amerta. Selama ini saya hanya kontak dengan beliau melalui email saja. Jadi sangat menyenangkan bisa bertemu muka langsung. Sayang sekali kami tidak bisa ngobrol terlalu banyak karena terlalu banyak godaan –stand-stand menarik untuk dikujungi. Maaf ya Pak Darmadi jika kemarin kita tidak bisa ngobrol banyak seputar mancing dan terutama fly fishing? Tetapi saya tegaskan, bahwa komunitas fly fishing tetap hidup hingga hari ini, hanya saja memang orang-orang fly fishing itu menurut saya cenderung soliter. Kalau trip atau melakukan kegiatan fly fishing sukanya sendiri-sendiri, tidak beramai-ramai. Jadi meski harus sendiri, Anda juga tetap tidak perlu gelisah karena telah membeli fly set. Banyak pengalaman menarik bisa Anda dapatkan dengan fly tackle milik Anda tersebut. Yang pasti, berkunjung ke pameran menjadi nice weekend usai liputan kedinginan di Subang, Jawa Barat. Hanya saja sayang sekali, saya tidak bertemu dia yang tercinta di pameran kemarin. Hiks. Kiranya tulisan iseng ini cukup sekian. Good luck with all your fishing trip! Tigh lines!
* Foto #1: Foto bersama dengan kru MK Fishing Tour, Majalah Mancing & Singin Drag. Foto #2: Anto dan Gino mengapit Dada dari Singin Drag. Foto #3 & #4: Kadang ada yang menganggap bahwa Anto adalah saudara kandung saya. Haha! Foto #5: Pak Adhek disamping poper-poppernya. Mantaaab! Foto #6-#9: Seri baru GID yang bisa dipakai popping malam keluaran Pak Adhek. Hayo yang belum punya segera kontak ke Pak Adhek! Foto #10 & #11: Anto dan Gino sibuk melayani para pengunjung yang ternyata antusias juga dengan mancing. Foto #12: Sandi Taruni dan Dada dari Singin Drag berfoto di depan stand. Next year, saya yakin, Singin Drag akan lebih mantap! Foto #13: Seorang pembeli kaos Singin Drag yang berasal dari Indonesia bagian timur. Mantaaap!
* All pics taken by crew of MK Fishing Tour/Majalah Mancing/Singin Drag. Adhek Amerta pic and the poppers taken by Me.
Comments