Besok jam 10 WIB pagi saya akan kembali berangkat ke Pulau Halmahera. Penerbangan panjang dari Jakarta-Makassar-Menado-Kao (Halmahera) kembali akan saya tempuh. Kali ini saya akan kembali mendatangi Pulau Doi di Kepulauan Loloda Utara, Kabupaten Halmahera Utara. Acara selama seminggu ke depan adalah turnamen mancing nasional yang bertajuk 1st The North Halmahera International Game Fishing Tournament. Sekitar 1 bulan yang lalu saya telah berada di sana selama 20 hari, memancing dan mensurvai lokasi yang akan dijadikan lokasi turnamen. Halmahera adalah kepulauan yang indah. Ikan yang banyak. Masyarakat yang bersahabat. Foto di samping ini adalah saat kami merapat di sebuah kampung kecil "di ujung dunia" bernama Sosolat di Kab. Halmahera Timur. Tidak ada jalan darat ke kampung itu. Saat kapal ferry kayu kami tiba di depan kampung (kapal tidak bisa merapat karena tidak ada dermaga), waktu itu kami disambut dengan sangat meriah. Serombongan pemusik bambu menyambut kami di tempat kapal fery lepas jangkar. Sungguh tak terduga. Mengharukan. Lalu kami masih disambut dengan pengalungan bunga di gerbang desa dan tak lupa juga tarian cakalele. Ikan di desa ini juga sangat berlimpah. Sebuah reef yang hanya 3 mil letaknya di depan kampung berisi berbagai jenis ikan mulai dari mackerel, berbagai spesies GT, bonito, dan wahoo. Khusus mackerel, pada bulan Mei, Oktober dan November ikan di reef itu mungkin berisi jutaan ikan karena setiap umpan macam popper atau minnow dilempar ke laut puluhan mackerel akan berloncatan ke udara berebutan menyambar umpan itu. Saat mengetik postingan iseng ini, saya baru saja menonton video yang saya shoot di kampung itu. Rasanya saat ini saya telah berada di sana...
* Foto: Pemusik bambu di Desa Sosolat, Kab. Halmahera Timur menyambut kedatangan pemancing. (Foto by Me)
* Foto: Pemusik bambu di Desa Sosolat, Kab. Halmahera Timur menyambut kedatangan pemancing. (Foto by Me)
Comments