Trip Mamuju, Sulawesi Barat (2): Samballuta Terpilih Sebagai Tempat Makan Favorit Mengalahkan Warung Tenda di Mamuju Bay…

Saya mengira bahwa hari ini adalah hari Sabtu, hari dimana kami semua akan mulai ‘turun’ ke laut untuk mencoba menjajal potensi sportfishing yang ada di perairan Mamuju, ibukota Provinsi Sulawesi Barat. Ternyata, hari ini masih hari Jum’at! Hahaha! Tetapi karena sudah terlanjur bangun pagi, padahal sangat rindu sekali bangun siang, maka hal pertama yang saya lakukan, bahkan sebelum mandi dan atau menyeruput seteguk kopi dan air putih, adalah membuat ikatan FG (FG Knot) di spool reel popping yang semalam belum sempat dikerjakan karena mata sudah keburu merem kena ‘tampar’ susu hangat. Pagi paling aneh dalam hidup saya, biasanya langsung mencari kopi (atau kalau lagi normal langsung mandi), eh hari ini malah langsung membuat ikatan FG!! Saking asyiknya membuat ikatan FG, saya sampai ketinggalan breakfast di Srikandi Hotel dan akhirnya harus berpuas diri dengan memesan secangkir teh hangat untuk menemani rokok yang sudah pantas untuk dibakar lagi karena hari sudah cukup siang.

Jujur, kami bingung mau kemana di kota yang begitu kecil ini. Mau jalan-jalan, dari ujung ke ujung kota lainnya sudah bisa kelar hanya dalam 15 menit. Ditambah dengan panas yang menyengat dan ketiadaan hiburan di ruang publik maka tampaknya jalan-jalan di dalam kota sia-sia dilakukan. Maka pilihan beikutnya bagi kami adalah mencari tempat makan yang kira-kira bisa menghibur perut. Daerah ‘boulevard’ atau daerah yang saya sebut Mamuju Bay (hahaha) menjadi destinasi kami karena kemarin sore kami kurang puas menikmati suasana di jalan utama Mamuju tersebut karena banyaknya jadwal bertemu kawan-kawan mancing di sini.

Kemarin sore, Mamuju Bay cukup ramai dengan beragam warung tenda yang tersebar di sepanjang bibir pantai, siang tadi, sepi dan panas! Kemarin sore kami memang sempat hangout sebentar di Mamuju Bay untuk menikmati sunset dan merasakan suasana senja di pusat keramaian Mamuju ini. Katanya semua orang Mamuju tumpah ruah ke tempat ini jika senja menjelang. Memang benar, saat senja menjelang, tempat ini sangat ramai pengunjung, tetapi kebanyakan abg dan keluarga. Namun sayangnya kebanyakan warung tenda yang ada di sini ternyata dari Jawa (Lamongan, solo, Surabaya, dll) jadi kami sedikit kecewa karena mengira tempat ini dipenuhi dengan warung-warung dengan menu khas Mamuju, ternyata banyak terisi dengan warung bakso dan nasi goreng dan sate ayam. Bete… Dan akhirnya Warung Sambalutta menyelamatkan kami dengan hidangan ikan bakar dan sambal pedasnya yang menurut saya sangat mantap! Sungguh, jika Anda adalah pecinta kuliner laut dan juga penikmat sambal, saya merekomendasikan Sambalutta ini jika suatu saat Anda berkunjung ke sini. Warung ini biasa saja, kecil namun bangunannya permanen dan tampak sudah berumur tua (jika dilihat dari bangunannya), tetapi untuk ukuran Mamuju meski kecil mungkin ini adalah sebuah restoran yang cukup besar. Dan cukup ramai, terutama jika jam makan siang. Saya melihat begitu banyak orang berpengaruh (pejabat, dan lain-lain) makan siang di sini. Ini bukti bahwa warung yang jika Indonesia-kan artinya “langganan Anda” ini adalah warung dengan hidangan yang mampu memanjakan lidah.

Kebanyakan pengunjung memilih ikan bakar dan atau ikan goreng saja, tetapi sebenarnya Samballuta menyajikan banyak menu lainnya juga. Saya tentu hanya tergoda dengan ikan bakar dan ikan goreng saja; ada baronang, kuwe, ikan kakap merah, dan lain-lain. Ikan-ikan kita pilih sendiri, ikan segar yang baru dibeli dari nelayan yang merapat ke pantai 200 meter dekat warung, lalu ikan dibakar di atas api yang mana apinya berasal dari pecahan cangkang biji kemiri dan bukannya batok kelapa seperti di Jawa. Ini selain unik juga semakin menambah cita rasa ikan bakarnya karena cangkang kemiri masih memiiki ‘bau’ biji kemirinya. Jadi rasa ikan bakar di sini memang beda sekali. Sambalnya juga menarik. Selain sambal pedas biasa, tersedia juga sambal rujak. Kedua sambal ini bisa dipilih sesuai selera dan lalu dicampur sendiri dengan semacam acar yang terbuat dari potongan tomat sayur hijau muda, daun kemangi, dan irisan buah mangga muda! Gila, mantaaab banget! Pedas, manis, dan asem bercampur menjadi satu dan menghasilkan ‘konser’ yang menghentak di dalam mulut saat kita lahap dengan ikan bakar/goreng! Jadi jangan lupa, jika ke Mamuju mampirlah ke Sambalutta di Mamuju Bay (tepatnya di Jalan Yos Sudarso) untuk merasakan ‘konser’ kuliner yang meriah! Besok saya akan turun ke laut, harus segera merapat ke kasur, kiranya coretan tak berguna ini saya cukupkan sekian. Salam!

* All pictures by Me and my friend Cepy Yanwar. Don’t use or reproduce (especially for commercial purposes) without our permission. Especially if you are tackle shop, please don’t only make money from our pics without respect!!!