Melanjutkan Kembali Langkah Menyatukan Kearifan Lokal Perairan Indonesia, Wild Fishing, dan Wild Kuliner
Banyak sekali artikel di blog ini terkait program Jejak
Petualang Wild Fishing sejak awal mula dirancang hingga hari ini pada usia 15
bulan, bisa di search dengan keyword “jejak
petualang wild fishing” dan atau “jpwf”.
Kemarin sore, tepatnya tanggal 22/07/2015 pukul 14.45 wib
telah ditayangkan episode perdana ‘new’ Jejak Petualang Wild Fishing (JPWF).
Hasil dokumentasi kami di pedalaman Kalimantan Utara bulan Mei lalu. Ada yang
berbeda memang dengan JPWF karena host-nya bukan lagi seorang pemancing kesohor
Indonesia, Joe Michael, melainkan seorang lady angler baru yang awalnya seorang
pendaki gunung bernama Chintya Tengens. Nona Ambon yang memiliki jiwa
petualangan sangat tinggi dan tahan banting di segala medan (gunung, laut,
rawa, darat, sungai, dan lain sebagainya). Ketika tayangannya masih on air di layar kaca, begitu banyak
sms/telp/inbox dan lain sebagainya yang masuk ke ponsel saya dan juga ke akun
beberapa media sosial saya. Ada yang mengucapkan selamat dengan ‘new’ JPWF ini,
ada yang kepo menyelidik kenapa ganti
host dan bla bla bla, ada yang terpesona dengan lady angler-nya yang jelita,
ada yang menanyakan spot dan minta diantar kesana, ada yang sekedar menanyakan
kemana saja saya selama ini dan kemudian mengajak ngopi bareng. Saya anggap, semuanya sebagai bukti persahabatan dan
rasa persaudaraan sesama angler yang konon katanya terkenal kuat, abadi dan ‘hangat’.
Meski jika menyangkut beberapa hal sebenarnya tidak juga seindah itu dunia
mancing di Indonesia ini, karena saya sendiri mengalami sesuatu yang ‘aneh’ dari
seseorang sejak September 2014 hingga hari gara-gara urusan mancing yang katanya
fun & brotherhood ini.
Yang ingin saya tegaskan, semoga saja kemudian ini ada yang
membacanya, bahwa JPWF masih seperti dahulu ketika pertama kali program ini
dirancang pada Februari 2014. Dimulai di perairan tawar Propinsi Riau dan
kemudian berlanjut ke berbagai penjuru negeri kita tercinta. Bahwa JPWF
merupakan sebuah program, sebuah usaha, sebuah niatan, untuk menyatukan
kearifan lokal masyarakat berkaitan dengan perairan baik tawar maupun laut,
wild fishing, dan juga wild culinary (baca: kuliner tradisional masyarakat
pedalaman). Ketiga elemen JPWF ini disatukan dalam sebuah tayangan petualangan
perairan dengan menghadirkan masyarakat pedalaman, yang dibawakan oleh seorang
host yang mampu menyatu dengan masyarakat, dan juga sekaligus mampu menantang
dirinya sendiri untuk menjelajahi potensi perairan dalam bentuk kegiatan wild
fishing yang menarik. Wild culinary menjadi bumbu penyedap yang akan menjadi
cara pernyataan program, bahwa makanan adalah cerminan suatu masyarakat dan
lebih jauh lagi juga mampu menjadi alat pemersatu masyarakat. Persoalan
kemudian siapa yang kini tampil di JPWF ini adalah sebuah fase normal sebuah program televisi yang harus terus melakukan perubahan
sesuai dengan karakter program dan tuntutan audience.
Demikian masbro, ombro, ombos, dan pakbos semuanya! Salam wild fishing!
* Pictures taken on May 2015 by me. No watermark on the pictures, but please don't use or reproduce (especially for commercial purposes) without my permission. Don't make money with my pictures without respect!!!
* Pictures taken on May 2015 by me. No watermark on the pictures, but please don't use or reproduce (especially for commercial purposes) without my permission. Don't make money with my pictures without respect!!!
Comments