Skip to main content

Media Diskriminatif ke Chelsea

Chelsea selalu "dianiaya" media. Baik media di Inggris sana dan media di sini. Gara-garanya semua karena media Inggris sentimen dengan kehadiran seorang Rusian, siapa lagi kalau bukan Roman Abramovich, jutawan pemilik Chelsea. Ini berbeda sekali dengan klub klub besar Inggris lainnya yang sama-sama memiliki duit segudang seperti MU, Liverpool, Arsenal, dan sekarang ditambah Manchester City yang baru dibeli Al Fahim. Klub-klub itu selalu "dielus-elus" oleh media Inggris, apalagi media di Indonesia. Bikin laku koran dan web mau gak mau semua berita olahraga di Indonesia ya tentang klub klub itu terutama MU. Muak!!!

Weekend lalu Chelsea menang 3-1 di kandang City, koran-koran olahraga dan koran olahraga malah menulis "betapa hebatnya Robinho di City". Robinho menurut saya tak lebih pemain olahraga yang oportunis dan rakus uang yang belok jalan ke City karena matanya silau uang, padahal di sebelum transfer window dia teriak-teriak ke media dia hanya akan ke Chelsea. Bukannya media-media olahraga menyoroti sisi etika profesionalisme dalam olahraga ini malah terus memuji Al Fahim dan City. Maka saya menjadi begitu semakin salut ke Arsene Wenger pelatih Arsenal yang berkata "Robinho harusnya belajar etika dalam olahraga ini".

Kemarin malam Chelsea di ajang Liga Champion menggasak Bordeaux (Perancis) dengan skor telak 4-0. Sebelum pertandingan ini sebuah media di Indonesia menulis bahwa "Chelsea tak bisa beli Liga Champion". Kata-kata yang menggelikan karena selama ini memang Chelsea tidak pernah membeli gelar apapun. Di ajang apapun! Mereka memperjuangkannya dengan determinasi dan sportifitas yang tinggi.

Aih.... Sebelum gw tutup tulisan ini gw tantang deh elo media-media olahraga di Indonesia, berani gak lo bongkar kasus korupsi dana APBD di klub-klub plat merah di Indonesia??? Takut ya??? Pasti!

* Photo by www.londontown.com

Comments