Skip to main content

Posts

Showing posts from June, 2016

From Indonesian Angler to Spanish Angler: Semoga Kebodohan “Stop fishing in Spain and Genocide of Billions of Fish by Law” Menemukan Titik Terang Yang Seimbang

To Adriano Alvarez Callejo in Spain. Very sorry my English not good. And also I can’t speaking Spanish. I wish there will be good, a win win solution to all of you there. Tight lines! Persahabatan antar pemancing memang seringkali adalah sesuatu yang sangat berbeda. Orang bisa berasal dari strata berbeda, tetapi semua perbedaan hilang ketika menyatu dalam urusan mancing. Bisa dari negara, kebudayaan, latar belakang sosial, profesi, dan lain sebagainya yang berbeda tetapi ketika menyatu dalam dunia memancing, semuanya melebur tanpa batas yang kaku. Tak heran banyak yang bilang olahraga memancing adalah hobi yang paling egaliter yang pernah ada di dunia saat ini. Saya mengenal seorang bernama Adriano Alvarez Calejjo dari Spanyol beberapa tahun lalu, terutama ketika masa-masa saya masih bekerja untuk Majalah Mancing, Indonesian Sportfishing Magazine (2007-2009). Adriano Alvarez Callejo, seorang bapak-bapak paruh baya, yang usianya sepertinya setara dengan almarhum ayah saya, say

Menimbang Widow Maker: Mengangkut Satu Lemari Umpan Atau Berbekal Pemahaman Karakter Sebuah Ekosistem Perairan?

Meski sebenarnya saya juga belum pernah melihat satu pemancing membawa satu lemari umpan ketika pergi memancing, ini sebenarnya istilah asal njeplak saja untuk memberi gambaran situasi yang terkadang terjadi di sekitar kita dalam sebuah trip memancing bersama para pemancing lainnya. Tetapi kalau hampir seribu buah umpan (lure) saya pernah melihatnya sendiri, padahal yang dipakai saat itu juga tidak sampai lima pieces saja. Hak setiap orang sebenarnya mau membawa satu toko pancing dan isinya juga tidak apa-apa, hehehe! Ijinkan saya untuk menulis sesuatu yang jarang saya lakukan di blog iseng ini, karena sungguh sebenarnya saya merasa bahwa ilmu memancing saya masih biasa saja dalam arti sebenarnya. Saya hanya orang yang kebetulan saja percaya diri dengan apa yang saya miliki dan lakukan dalam dunia mancing yang sekarang begitu ‘gempita’ (dan terkadang juga semakin aneh) ini. Sebelum terlalu jauh saya akan menyinggung sedikit tentang beberapa istilah yang mungkin juga sudah sering sa

Tantangan Laman Peruya Part 4: Manusia, Anjing, Binatang dan Kebersamaan Dayak Laman Peruya Menyapa Hulu Kerango

Kehadiran saya dan tim Jejak Petualang Trans|7 (kameraman /produser Budhi K . dan host Patricia R anieta) di sebuah desa pedalaman Kalimantan Barat beberapa waktu lalu sebenarnya adalah untuk ‘melihat’ dengan lebih dalam tentang bagaimana sebuah unit sosial yang berada jauh di pedalaman menjalani kehidupannya, berikut dalam menghadapi tantangan-tantangan yang ada saat ini. Masyarakat Dayak Beginci, ada juga yang menyebutnya Dayak Laman Peruya, adalah sebuah sub suku yang konon merupakan anak suku Ot-Danum di Kalimantan Tengah. Perjalanan sejarah juga politik pada masa lampau (pada jaman kerajaan-kerajaan) kemudian membuat sub suku ini terpaksa masuk dalam wilayah Kalimantan Barat. Baiknya saya tidak perlu membahas migrasi sekaligus ‘perpindahan’ unit sosial ini pada masa lampau karena kisahnya terlalu panjang dan juga pada beberapa bagian cukup sensitif. Kini (setelah migrasi panjang dan terus berpindah selama beberapa generasi) masyarakat ini mendiami sebuah noktah kecil di daerah