Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2010

Ingatlah Kita Pernah Memekikkan Teriak Lantang Itu di Bajul Mati!

Untuk kawan-kawanku para pemancing tebing di Malang Selatan, Jawa Timur. Terkadang, kita kembali ke rumah dengan cara yang aneh. Tidak terencana dan karenanya tidak bisa melakukan banyak hal selayaknya sedang pulang ke rumah seperti kepulangan yang telah dipikirkan jauh-jauh hari sebelumnya. Tetapi kita tidak bisa selalu menyesali cara kepulangan yang aneh itu karena bisa jadi diri kita telah terikat dengan sesuatu yang baru yang menuntut tanggung jawab dan totalitas. Demi itu semua, rumah pun bisa menjadi tersingkirkan ke urutan kesekian dari daftar prioritas keseharian. Tetapi kita tidak 100% salah dengan ketidakmampuan pulang ke rumah dengan cara yang wajar itu. Meski sangat disayangkan kesempatan untuk menikmati rumah menjadi terbuang, di sisi lain mungkin sedang melakukan sesuatu yang terbaik saat dulu sekali bertekad meraih sesuatu di ‘luar’ rumah kita. Selama seminggu lebih berada di kota Malang (21-27/8/2010), dan lalu geser ke selatan selama tiga hari ke daerah Malang Selatan,

Takabonerate Island Expedition 2010: Semoga, Hasil ‘Survay’ Mancing Ini Berbanding Terbalik Dengan Hasil Turnamen Nanti...

Saya akui, saya kembali lagi ke Kepulauan Taka Bonerate di Sulawesi Selatan. Kali ini dengan rombongan yang berbeda; Tim Mancing Mania Trans 7 di bawah Kapten DW, Tim dr. Benyamin (Tangerang), dan sekelompok personil Lantamal VI Makassar. Kenapa saya perlu membuat pengakuan karena jujur saja pernah terlontar tekad untuk tidak ke sini lagi setelah agak kecewa pada tahun lalu (Oktober 2009). Baca Tak Kan Kembali Lagi... Karena destinasi ini telah jauh merosot kualitasnya dibanding bertahun-tahun silam, taruhlah saat fishing operator Taka Adventure masih beroperasi misalnya. Jadi seharusnya kami tak usah kembali lagi ke sini, terutama juga jika melihat hasil turnamen mancing pada Takabonerate Island 2009 lalu yang menurut saya juga biasa saja. Apalagi jika hasil yang biasa itu ‘dibenturkan’ pada sulitnya akses, lama waktu tempuh, high cost trip, dan minimnya infrastruktur di dan menuju lokasi, maka potensi lokasi yang telah biasa itu menjadi lebih turun lagi nilainya di mata saya. Jarak d

Dengan Fy Fishing Semua Akan Baik-baik Saja… TIGHT LINES BRO!!!

Suatu senja di tahun 2008. Reel ini jika saya tak lupa adalah Orvis #5, milik Hock. Senja mulai merangkak dan tampak pada warna langit biru lembut yang terpantul di permukaan air kolam. Umpan-umpan fly ini adalah 'peluru-peluru' kami dalam menaklukkan ikan-ikan bawal/pacu penghuni Kolam Pondok Cabe, Tangerang. Tempat yang pernah menjadi meeting point beberapa fly fisherman di negeri ini entah masih ada atau tidak. Dua hari lalu saya tiba-tiba begitu rindu dengan seorang sahabat, lebih tepatnya adalah guru saya dalam teknik fly fishing, Hock. Pemancing asli Singapura yang entah kenapa memutuskan tinggal di Indonesia. Seseorang yang sangat baik, low profile, jauh dari stereotype yang banyak saya dengar dari orang-orang kita yang dilekatkan kepada orang-orang Singapura. Dulu sekali, satu atau dua tahun lalu, kami sering sekali memancing bersama di sebuah kolam catch and release di Pondok Cabe, Tangerang, di kolam milik sahabat kami juga, Ariel. Fly fishing dalam tiga tahun lalu ma

Mampir di Boyolali: Menengok Sahabat dan Mancing Ikan Bawal Monster di Umbul Tlatar

Teriring ucapan terimakasih kepada Deddy Yulianto, Dhimas, dan Pak Hartanto. Seharusnya usai trip ke Gunung Semeru (3676 m dpl), kisah yang saya posting lebih dahulu adalah tentang trip ke Malang Selatan, Jawa Timur, kampung halaman saya sendiri. Namun karena timingnya belum pas maka kisah Malang Selatan ini saya pending dulu setidaknya sampai minggu depan. Trip ke Boyolali, Jawa Tengah menjadi stock yang paling mungkin untuk dikisahkan di blog iseng ini karena di kota kecil ini kami (Tim Mancing Mania Trans 7) sempat singgah sejenak untuk merasakan merasakan sensasi tarikan ikan-ikan bawal air tawar (bawal hitam) bersize jumbo. Lokasi tepatnya di Umbul Tlatar, sebuah tempat wisata yang lengkap karena selain memiliki kolam ikan mereka juga memiliki restoran, kolam renang, tempat terapi ikan, bahkan ‘lapangan’ woodball yang telah go international (woodball adalah olahraga mirip golf tetapi yang ini lebih bernuansa kampung/merakyat). Namun sejatinya trip ke Boyolali ini bagi saya menjadi