
Tidak mudah untuk melepaskan sebuah harapan. Namun akhirnya kuambil keputusan itu. Aku urungkan untuk terus menyusuri jalanan mendaki yang pernah kita sepakati karena menurutku sangat tidak adil aku terus sendirian berjuang mengusir kabut hitam itu. Namun aku tidak menyesali sedikitpun keputusanku untuk bersama-sama berharap selama puluhan bulan terakhir ini. Karena dalam suka dan duka yang terjadi aku mendapatkan banyak pelajaran dari kalian. Namun meski aku merasa sangat bersyukur bisa belajar banyak di masa-masa yang lalu, bukan berarti jalan yang kini kutempuh harus dirintangi karena aku punya hak untuk memutuskan kemana aku harus melangkah, kemana aku mengarahkan perjalananku sendiri. Aku tidak pernah membayangkan ini terjadi. Tidak juga merencanakannya. Kuharap kalian semua mengerti. Kalian bisa berkata “belum tentu”. Memang kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang denganku dan juga dengan kalian. Tetapi aku pastikan aku tidak akan mundur sedikitpun untuk mengingkari resiko dari keputusanku. Aku percaya, di jalan yang baru ini ada harapan yang lain, harapan yang kuharapkan terbaik yang bisa kuperjuangkan dengan semangat sekaligus kegembiraan. Dan aku percaya akan banyak yang membantuku di perjalanan baruku ini. Tetapi percayalah, meski entah kapan kita masih akan bisa memancing ikan bersama-sama dengan kegembiraan yang tidak berkurang sedikitpun maknanya. Atau jika pertemuan menjadi hal yang rumit dilakukan, kupastikan kisah-kisah kelana dari tempat-tempat sunyi terbaik dariku masih akan terus membanjiri negeri ini. Kalian hanya perlu membuka hati, membuka mata dan meluangkan waktu, maka aku akan selalu datang dengan senyuman dan kisah kelana mancing terbaik.
Kini, kurasakan dan kudengar dengan jelas angin malam dari lautan luas membisikkan musim baru yang segera datang. Aku tidak sabar lagi untuk segera menguaknya. Sampai jumpa!
* Image by Zcache.Com
Comments