Tak terasa, 32 tahun sudah jalan yang seringnya terjal dan bercahaya temaram ini terlewati. Namun syukur terus harus dipanjatkan atas kesempatan kepada diri untuk menjadi yang lebih baik dan berarti ini. Jejak-jejak yang tertinggal membatu, mengabadikan banyak kisah yang terkadang patut dikenang atau dilupakan sama sekali karena penuh kesalahan. Manusia, hanya setitik debu yang sedang berusaha menjadi, memaknai kehadirannya di muka bumi. Semoga diri ini telah berusaha dengan baik untuk menjadi yang terbaik yang Sang Pencipta pernah harapkan ketika meniupkan nafasnya yang suci itu. Perjalanan, masih harus terus dilanjutkan, entah sedih entah riang. Manusia, sekali lagi hanya bisa berusaha memberikan yang terbaik pada dirinya. Semoga jejak-jejak yang akan dibuat di masa depan menjadi lebih baik yang semakin layak dikenang dan bisa dijadikan bentuk syukur kepada anugerah bernama hidup ini.* Foto 1 & 2: Tertulis "fluctuat nec mergitur". Kalimat Latin yang berarti "terombang-ambing tetapi tidak tenggelam" atau "diombang-ambingkan ombak tetapi tidak tenggelam". Motto kota Paris...
Comments