Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2010

Menyelinap Jigging Saat Angin Barat ‘Terlelap’ Sekejap di Perairan Binuangeun

Cerita dari trip lama, belum lama-lama amat sebenarnya karena dilakukan pada 23-24 Januari 2010 yang lalu (tetapi bagi saya sudah terlalu lama karena setelah itu saya sudah berada di tempat lain lagi untuk waktu yang lama yang rasanya trip yang disebut baru itu adalah trip yang baru dilakukan satu atau dua hari yang lalu). Akhir Januari itu Tim Mancing Mania Trans 7 bersama-sama kawan-kawan dari Maguro Fishing Team (terdiri dari beberapa member IFT Fishing Forum dan kru dari Dunia Pancing Latumenten, Jakarta) mengadakan trip jigging ke saltwater fishing ground paling klasik di Banten selatan yakni Binuangeun. Selusin lebih peserta ikut dalam trip ini. Ditambah dengan kami dan juga kru kapal maka kami pun akhirnya terbagi dalam dua fishing fleet (kapal mancing) berbeda. KM Jagat2 dan KM Jagat 3. Kedua kapal mancing ini cukup terkenal dan berkelas di kalangan para pecinta Binuangeun karena kalau berlangsung turnamen di sana tim-tim yang menyewa kedua kapal ini sering menyabet juara, cerm

Semakin Sulit Menemukan Spesies Ikan Asli Bumi Parahyangan

Tayangan Mancing Mania di TRANS 7 sore ini sangat menarik. Bukan karena saya ikut terlibat di dalamnya, melainkan karena ini merupakan salah satu dari banyak jawaban atas banyaknya pertanyaan dari komunitas mancing di negeri ini agar program ini sesering mungkin menampilkan tayangan freshwater fishing entah itu sportfishing ataupun baitfishing (memancing dengan umpan-umpan alami). Kali ini yang diangkat oleh Tim MM Trans 7 adalah dunia mancing air tawar di Tatas Sunda terutama di daerah Bandung dan sekitarnya. Saya tidak tahu dengan pasti, tetapi saya sangat yakin, bahwa memancing di air tawar merupakan bagian dari kehidupan orang Sunda sejak dulu kala. Budaya agraris yang sangat kuat, ditambah dengan kondisi geografis Tatar Sunda yang kebanyakan adalah pegunungan, apalagi karena letak laut sangat jauh dari pemukiman orang-orang Sunda, maka mereka lebih dekat dengan memancing di air tawar dibandingkan memancing ke lautan lepas. Hingga hari ini, komunitas mancing di Tatar Sunda sebagian